Diniyah
Takmiliyah Awaliyah adalah lembaga tingkatawal dalam proses pendidikan spiritual.
Lembaga yang berada di bawah bimbingan Kementrian Agama ini memiliki peran yang
strategis dalam menciptakan generasi yang sholeh dan sholehah sedari dini.
Rasulullah bersabda : “Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga liang lahat”
(HR. Bukhari).
Dalam Hadis
riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Setiap anak
itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya
menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang musyrik.” Lalu seorang
laki-laki bertanya: “Ya Rasulullah! Bagaimana pendapat engkau kalau anak itu
mati sebelum itu?” Beliau menjawab: “Allah lebih tahu tentang apa yang pernah
mereka kerjakan.” Hal ini menunjukkan pendidikan bagi anak-anak memiliki
urgensi tersendiri.
Berdasarkan
pengamatan yang saya lakukan. Bahwa sebagian besar orang yang di masa dewasanya
memiliki kebiasaan baik, terutama shalat lima waktu dengan rajin adalah karena
di masa kanak-kanaknya (mulai SD-SMP) memiliki kebiasaan yang serupa dan dibina
secara mendalam, baik melalui pengajian-pengajian maupunpendidikan keagamaan di
sekolah mereka. Salah satu lembaga pendidikan spiritual yang mewadahi hal-hal
tersebut adalah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Sebuah lembaga yang tidak hanya membina,
namun juga menerapkan pola kebiasaan positif bagi peserta didiknya.
Dalam lembaga ini
santri dan santriwati akan diajarkan tentang teori dan praktik keagamaan yang
diharapkan bisa diamalkan secara continue hingga masa akhir mereka.
Mereka adalah cikal bakal dari generasi selanjutnya. Maka hendaknya kita
mempersiapkannya. Salah satunya melalui Diniyah Takmiliyah Awaliyah.
Di kabupaten Bandung , sertifikat Diniyah Takmiliyah
Awaliyah menjadi salah satu prasyarat untuk masuk ke tingkat SMP.
Muncul persepsi apakah di DTA santri-santrinya hanya
disuruh mengaji saja? Jawabannya tidak. Berbagai aktivitas yang akan
memunculkan nilai krativitas juga menjadi agenda lembaga ini. Misalnya unjuk
bakat, mulai dari lomba cerdas cermat, tahfidz, keolahragaan, dsb.
Dalam hal ini penulis juga turut memberikan
sumbangsihnya. Yaitu dengan mendirikan kembali lambaga tersebut dengan nama DTA
Al-Ikhlas yang beralamat di Jalan Rumah Sakit Gg. Siliwangi VI RW 05 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Cinambo
Kota Bandung.
Sesuai yang
dikutip dari INILAH.COM, Bandung bahwa PKS Kota Bandung akan mengusulkan rancangan
peraturan daerah (Raperda) Madrasyah Diniyah kepada DPRD dan Pemkot Bandung.Pengajuan
Raperda tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan
pendidikan anak-anak di Madrasyah Diniyah.
"Sampai saat
ini Pemkot Bandung belum memiliki Perda tersebut, padahal sebagai kota agamis
harusnya sudah memilikinya. Seperti Serang Provinsi Banten telah memiliki perda
tersebut," tutur Ketua Bidang Kebijakan Publik Budi Haryana kepada
wartawan di sela-sela acara Silaturahmi Akbar PKS DPD Kota Bandung, di GOR KONI
Jalan Jakarta Kota Bandung, Minggu (11/9/2011).http://www.pks-diy.com/2011/09/pks-bandung-usul-pembuatan-perda.html
Hal ini semoga
menjadi titik terang bagi lembaga-lembaga terkait dalam mewujudkan generasi
rabbani di masa yang akan datang. Bukan hal yang mustahil, ketika dari berbagai
elemen masyarakat sudah memberikan dukungan terhadap lembaga ini, generasi yang
gemilang sholeh dan sholihah bisa
terwujud pada masanya. Wallahu’alam.
Penulis
Akhindriyanto
Kepala DTA AL Ikhlas
1 komentar:
goodluck
Posting Komentar